Mempersiapkan Investasi Akhirat Mempersiapkan Investasi Akhirat - Khidmatul Ummah

Mempersiapkan Investasi Akhirat


Investasi merupakan persiapan seseorang untuk jangka waktu yang sangat panjang dan menguntungkan. Seseorang yang melakukan investasi tentu memiliki sesuatu yang berlebih pada dirinya, baik berupa harta, modal atau keahlian. 


Dalam dunia bisnis investor mempunyai peranan yang sangat menentukan terhadap kelangsungan usaha. Demikian pula sebuah negara berkembang akan memiliki ketergantungan kepada investor asing untuk menginvestasikan modalnya dalam mendongkrak dunia bisnis dan perbaikan ekonomi. Alhasil prinsip investasi akhirnya akan terjadi peningkatan tambahan atas modal dan keuntungan yang besar pada waktu yang akan datang.

Dalam pandangan islam ada dua model investasi yang harus dimiliki oleh setiap Muslim, yaitu investasi dunia dan investasi akhirat. Untuk investasi dunia, seorang Muslim berusaha mempersiapkan perbaikan dan peningkatan kesejahteraan diri dan keluarganya. Pada jangka waktu tertentu investasi dunia biasanya diwujudkan dengan menyimpan uang dalam bentuk tabungan, deposito, saham. Atau mengalihkan kelebihan dananya menjadi tanah, rumah, kendaraan atau perhiasan berharga.

Berapapun banyak dan apa pun modelnya, investasi dunia yang dimiliki seseorang tidak bertahan lama dan abadi. Masa kepemilikan investasi disesuaikan dengan waktu hidupnya di dunia. Ketika kematian itu datang, maka harta kekayaan yang diinvestasikan semasa hidupnya akan berubah menjadi harta warisan. Secara otomatis akan beralih kepemilikan dan haknya kepada ahli waris. Sayang, jika orientasi manusia hanya menumpuk harta dengan memperbanyak investasi dunia tanpa berpikir perjalanan akhirat yang jauh lebih kekal dan abadi. Firman Allah dalam Alqurat surat Adh Dhuha 4: “Dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (dunia)."

Rasulullah SAW memberikan kiat jitu untuk umatnya bahwa kematian bukanlah akhir dari sebuah investasi. Bahkan kematian bagi seorang investor akhirat merupakan petikan keuntungan dan laba dari investasinya di dunia. Pahala yang berkepanjangan dan terus mengalir menjadi buah dari kelebihannya hartanya di dunia. Dalam Islam, investasi akhirat itu disebut shodaqoh jaariyatuh, investasi abadi. Harta yang diinfakkan dan dikeluarkan di jalan Allah dalam bentuk zakat dan infak sedekah (ZIS), hibah, hadiah, serta wakaf, akan mengalir menjadi multimanfaat. Sebagaimana hadis Nabi yang berbunyi,“Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya kecuali 3 perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh yang mendoakan orangtuanya."





Dengan melakukan investasi akhirat sesungguhnya ia meraih dua keberuntungan. Keberuntungan dunia, ia merasakan sentuhan kepedulian berbagi bersama orang lain, baik dengan harta, ilmu atau keahlian. Sedang keuntungan akhirat, ia merasakan pahala yang berlipat dan tidak terputus sampai hari kiamat. Subhanallah. Wallahu a’lam bis showab.