ADAB MEMBACA AL QUR AN ADAB MEMBACA AL QUR AN - Khidmatul Ummah

Galeri Kegiatan

🕌 Khidmatul Ummah
Assalamu’alaikum 🙏

Selamat datang di Khidmatul Ummah Lampung 🌸

Terima kasih sudah singgah di sini, sahabat kebaikan ❤️
Kehadiran Anda di sini insyaAllah menjadi jalan kebaikan dan keberkahan. Semoga Allah limpahkan rahmat untuk setiap langkah Anda 🌸✨

Apakah ingin mengetahui info program donasi atau langsung berpartisipasi? 😊

Pilih menu:

ADAB MEMBACA AL QUR AN



Al-qur'an sebagai kitab suci, wahyu Ilahi, mempunyai salah satu adab tersendiri bagi orang-orang yang membacanya. Adab itu sudah diatur dengan sangat baik, untuk penghormatan dan keagungan Al-qur'an.

Ada adab batin ; cara hati membesarkan Allah, menghadirkan hati dikala membaca, memperhalus perasaan dan membersihkan jiwa.


Dengan demikian kandungan Al-qur'an yang dibaca dengan perantara lidah, dapat bersemi dalam jiwa dan meresap ke dalam hati sanubarinya. Kesemuanya ini adalah adab yang berhubungan dengan batin, yaitu dengan hati dan jiwa.


Adapun mengenai adab lahir dalam membaca Al-qur'an, sebagaimana kitab Al-Itqan oleh Imam Jalaluddin As-Sayuti, tentang adab membaca Al-qur'an itu diperinci sampai menjadi beberapa bagian.

Diantara adab membaca Al-qur'an, yang terpenting ialah :


1. Disunahkan membaca Al-qur'an sesudah berwudhu, dalam keadaan bersih sebab yang dibaca adalah wahyu Allah. Kemudian mengambil Al-qur'an hendaknya dengan tangan kanan. Dan sebaiknya memegangnya dengan kedua belah tangan.


2. Disunahkan membaca Al-qur'an di tempat yang bersih. Seperti di Masjid, di Rumah, dan tempat-tempat lain yang dianggap bersih. Dan yang paling utama adalah masjid.


3. Disunahkan membaca Al-qur'an menghadap Kiblat, membacanya dengan khusyuk dan tenang. Sebaiknya dengan berpakaian yang pantas.


4. Ketika membaca Al-qur'an, mulutnya hendak bersih tidak berisi makanan. Sebaiknya sebelum membaca Al-qur'an mulut dan gigi dibersihkan terlebih dahulu.


5. Sebelum membaca Al-qur'an, disunahkan membaca ta'awudz setelah itu barulah membaca basmalah. Maksud disini meminta perlindungan Allah lebih dahulu, supaya dijauhkan dari tipu daya syetan. Sehingga hati dan pikiran tenang di waktu membaca Al-qur'an.


6. Disunahkan membaca Al-qur'an dengan tartil, yaitu dengan bacaan yang pelan-pelan dan tenang. Sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Surah (73) Al-muzammil ayat 4.

ورتّل القرآن ترتيلاً

"Dan bacalah Al-qur'an itu dengan tartil".
Membaca Al-qur'an dengan tartil itu lebih banyak memberi bekas dan mempengaruhi jiwa, serta lebih mendatangkan ketenangan batin dan rasa hormat kepada Al-qur'an.


7. Bagi orang yang sudah mengerti arti dan maksud ayat-ayat Al-qur'an. Disunahkan membacanya dengan penuh perhatian dan pemikiran tentang ayat-ayat yang dibacanya itu dan maksudnya.


Cara pembacaan inilah yang dikehendaki, yaitu lidahnya bergerak membaca, hatinya turut memperhatikan dan memikirkan arti dan maksud yang terkandung dalam ayat-ayat yang dibacanya. Yaitu dengan membaca Al-qur'an serta mendalami isi yang terkandung di dalamnya. Hal itu akan mendorongnya untuk mengamalkan isi Al-qur'an.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Surah (4) An-Nisa ayat 82.

أفلا يتدبّرون القرآن... (٨٢)

"Apakah mereka tidak memperhatikan (isi) Al-Quran".
Demikian juga disunahkan sujud, bila membaca ayat-ayat sajdah. Dan sujud tersebut dinamakan sujud Tilawah.


8. Dalam membaca Al-qur'an, hendaklah benar-benar diresapkan arti dan maksudnya. Sehubungan dengan itu, menurut riwayat, para sahabat banyak yang mencucurkan air matanya dikala membaca dan mendengar ayat-ayat suci Al-qur'an yang menggambarkan betapa azab yang ditimpa oleh orang-orang yang berdosa.


9. Disunahkan membaca Al-qur'an dengan suara yang bagus, maksudnya ketika membaca al-qur'an berusaha agar bacaannya enak didengar. Sehingga akan menambah keindahan al-qur'an. Al-Barro' bin 'Azib meriwayatkan, bahwa beliau mendengar Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda :

حَسِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ، فَإِنَّ الصَّوْتَ الْحَسَنَ يَزِيدُ الْقُرْآنَ حُسْنًا

"Baguskanlah al-qur'an dengan suara kalian, karena suara yang bagus akan menambah keindahan al-qur'an". (Sunan Ad-Darimi, no.3544) 
Namun, dalam membaguskan bacaan al-qur'an harus diperhatikan agar bacaannya tidak sampai melanggar aturan-aturan yang ada dalam ilmu tajwid dan tidak merubah susunan dalam al-qur'an.


10. Ketika membaca Al-qur'an janganlah diputuskan hanya karena hendak berbicara dengan orang lain. Hendaknya pembacaan diteruskan sampai ke batas yang telah ditentukan, barulah disudahi. Juga dilarang tawa-tawa, bermain-main, dll yang semacam itu ketika sedang membaca Al-qur'an. Sebab pekerjaan yang seperti itu tidak baik dilakukan sewaktu membaca kitab suci dan berarti tidak menghormati kesuciannya.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar