Al Qur
an adalah petunjuk dari Rabbul ‘alamin. Dialah pintu keselamatan,
ayat-ayatnya penuh keajaiban, menggetarkan hati dan membuat seorang mukmin
bahagia hidupnya.
Syaikhul Islam Rahimahullah berkata, ”Dan kebutuhan umat ini sangat
mendesak untuk memahami Al-Qur`an.” (Muqodimah Fi Ushul At-Tafsir, hal 2
).
Seyogyanya seorang Muslim tidak absen dari belajar/mempelajari Al-Qur`an. Sebab dengan mengilmui ayat-ayat Allah ‘Azza wa Jalla, kita jadi akan mengetahui risalah Islam ini dan bisa mengamalkannya.
Yang dengannya akan menjadikan hidup ini menjadi terarah
serta benteng keimanannya makin meningkat. Menjadikan hidupnya tak mudah goyah,
karena pengaruh syahwat dan keraguan dalam hidupnya.
Bagi kita, Al-Qur`an bukan sekadar dibaca atau dihafalkan,
namun yang lebih bermanfaat dalam hidup adalah ditadaburi dan diamalkan.
Kalau kita menengok kehidupan para sahabat radhiyallahu
‘anhum, mereka adalah umat yang menjadi teladan dalam mempelajari dan
mentadabburi Al-Qur`an.
Mereka dalam mempelajari Al-Qur`an, tidaklah sebatas hanya
mempelajari ilmunya saja, namun mereka juga mengamalkannya.
Keseharian hidup mereka sungguh luar biasa. Hari-hari mereka selalu basah
oleh lantunan ayat-ayat-Nya, hati mereka begitu tersentuh, tunduk, hingga
menangis karena keagungan firman-firman Allah ‘Azza wa Jalla.
Subhanallah … begitulah interaksi para generasi
terdahulu dengan Al-Qur’an.
Al-Qur’an itu bagi mereka adalah sesuatu yang paling berharga untuk dijaga, dibaca dengan tartil dan direnungi maknanya, serta dijadikan pedoman hidup.
Majlis-majlis ilmu yang mengkaji Kitabullah penuh dengan orang-orang yang
ikhlas meniti jalan ilmu.
Seyogyanya kita patut bercermin dan meniru sikap
keteladanan mereka terhadap Al Qur an. Semoga Allah beri taufiq dan kemudahan
bagi kita dalam meneladaniya. Aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar