Jati Diri Seorang Mukmin Diukur dengan Al-Qur’an. Jati Diri Seorang Mukmin Diukur dengan Al-Qur’an. - Khidmatul Ummah

Galeri Kegiatan

🕌 Khidmatul Ummah
Assalamu’alaikum 🙏

Selamat datang di Khidmatul Ummah Lampung 🌸

Terima kasih sudah singgah di sini, sahabat kebaikan ❤️
Kehadiran Anda di sini insyaAllah menjadi jalan kebaikan dan keberkahan. Semoga Allah limpahkan rahmat untuk setiap langkah Anda 🌸✨

Apakah ingin mengetahui info program donasi atau langsung berpartisipasi? 😊

Pilih menu:

Jati Diri Seorang Mukmin Diukur dengan Al-Qur’an.



Al Qur an adalah petunjuk dari Rabbul ‘alamin. Dialah pintu keselamatan, ayat-ayatnya penuh keajaiban, menggetarkan hati dan membuat seorang mukmin bahagia hidupnya.

Syaikhul Islam Rahimahullah  berkata, ”Dan kebutuhan umat ini sangat mendesak untuk memahami Al-Qur`an.” (Muqodimah Fi Ushul At-Tafsir, hal 2 ).

Seyogyanya seorang Muslim tidak absen dari belajar/mempelajari Al-Qur`an. Sebab dengan mengilmui ayat-ayat Allah ‘Azza wa Jalla, kita jadi akan mengetahui risalah Islam ini dan bisa mengamalkannya.

Yang dengannya akan menjadikan hidup ini menjadi terarah serta benteng keimanannya makin meningkat. Menjadikan hidupnya tak mudah goyah, karena pengaruh syahwat dan keraguan dalam hidupnya.

Bagi kita, Al-Qur`an bukan sekadar dibaca atau dihafalkan, namun yang lebih bermanfaat dalam hidup adalah ditadaburi dan diamalkan.

Kalau kita menengok kehidupan para sahabat radhiyallahu ‘anhum,  mereka adalah umat yang menjadi teladan dalam mempelajari dan mentadabburi Al-Qur`an.

Mereka dalam mempelajari Al-Qur`an, tidaklah sebatas hanya mempelajari ilmunya saja, namun mereka juga mengamalkannya.

Keseharian hidup mereka  sungguh luar biasa. Hari-hari mereka selalu basah oleh lantunan ayat-ayat-Nya, hati mereka begitu tersentuh, tunduk, hingga menangis karena keagungan firman-firman Allah ‘Azza wa Jalla.

Subhanallah … begitulah interaksi para generasi terdahulu dengan Al-Qur’an.

Al-Qur’an itu bagi mereka adalah sesuatu yang paling berharga untuk  dijaga, dibaca dengan tartil dan direnungi maknanya, serta dijadikan pedoman hidup.

Majlis-majlis ilmu yang mengkaji Kitabullah penuh dengan orang-orang yang ikhlas meniti jalan ilmu.

Seyogyanya kita patut bercermin dan meniru sikap keteladanan mereka terhadap Al Qur an. Semoga Allah beri taufiq dan kemudahan bagi kita dalam meneladaniya. Aamiin…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar