KELUAR DARI BULAN RAMADHAN DALAM
KEADAAN TIDAK DIAMPUNI DOSANYA : JANGAN SAMPAI TERMASUK DALAM TIGA GOLONGAN INI
أَنَّ
النَّبِيﷺ رَقَى الْمِنْبَر فَقَال: “آمين، آمين، آمين” قِيْلَ لَهُ : يَا
رَسَوْلَ اللهِ! مَا كُنْتَ تَصْنَعْ هَذَا؟ فَقَالَ: ” قَالَ لِيْ جِبْرِيْلُ :
رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ أَدْرَكَ أَبَوْيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا لَمْ يُدْخِلْهُ
الْجَنَّةَ. قُلْتُ: آمين. ثم قال: رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ دَخَلَ عَلَيْهِ
رَمَضَانُ لَمْ يَغْفِرْ لَهُ. فقُلْتُ : آمين. ثُمَّ قَالَ : رَغِمَ أَنْفُ امرئ
ذُكِرْتَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ، فقُلْتُ: آمين
Nabi ﷺ menaiki mimbar seraya mengatakan, “Amin, amin, amin.”
Beliau ditanya, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau mengatakan demikian?”
¶ Nabi ﷺ bersabda, “Jibril berkata kepadaku, ‘Celaka seorang hamba yang
mendapati kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup,
namun tidak memasukkannya ke dalam surga.’ Aku pun mengatakan, ‘Amin.’”
¶ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Celaka seorang hamba yang masuk bulan
Ramadhan, tetapi (keluar dari bulan Ramadhan) dalam keadaan tidak diampuni
dosanya (karena tidak memanfaatkan Ramadhan untuk beramal shaleh, _-pent.)_.’
Aku pun mengatakan, ‘Amin.'”
¶ Kemudian, Jibril berkata, ‘Celaka seseorang yang jika disebut namamu (Nabi
Muhammad ﷺ), namun dia tidak bershalawat untukmu. Aku pun mengatakan, ‘Amin.'”
(HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul al-Mufrad dari sahabat Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu. Hadits ini dinilai hasan shahih oleh Syaikh Al-Albani salam
Shahih al-Adab al-Mufrad no. 503).
Hendaknya
kita berdoa dan sangat berharap kepada Allah agar kita diampuni selama bulan
Ramadhan. Mengapa demikian?
Karena
begitu banyak sebab-sebab ampunan di bulan Ramadhan. Mulai dari shalat, puasa,
sedekah, ibadah lailatul qadar bahkan zakat fitrah juga sebagai bentuk
“penyuci” bagi mereka yang berpuasa.
Begitu banyak
ampunan di bulan Ramadhan, sehingga apabila ada yang tidak diampuni di bulan
Ramadhan maka benar-benar “keterlaluan” jeleknya.
Dalam suatu
hadits disebutkan bahwa orang yang tidak diampuni di bulan Ramadhan akan
mendapatkan celaka dan kerugian yang besar.
Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam beliau bersabda,
رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ
يُغْفَرْ لَهُ
“Celakalah
seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam
keadaan dosa-dosanya belum diampuni.” [HR. Ahmad, shahih]
Ibnu Rajab
menukilkan perkataan salaf,
من لم يغفرْ لَه في رمضان فلن يغفر له فيما سواه؛
“Barangsiapa yang
tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan, maka tidak akan diampuni
dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya.” [Latha-if Al-Ma’arif, hal. 297]
Semoga kita
semua diampuni selama bulan Ramadhan. Demikian semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar